2013年12月27日金曜日

Kuliah Bahasa Jepang di SMK Kansai, Pekanbaru Riau

Berita di bawah ini dimuat di Koran Riau pada 17 Desember 2013.

Metode Pembelajaran Sistem IT Ala GLECT

Bapak Jun'ya Nakai selaku Junior Managing Director dari GLECT Co. Ltd.
yang berlokasi di Osaka telah mengadakan Seminar tentang Metode
Pembelajaran Sistem IT Ala GLECT di Politeknik Caltek Riau Pekanbaru
pada tanggal 16 Desember 2013. Dalam seminar tersebut beliau telah
fokuskan pada "Terobosan Baru Dalam Meningkatkan Penguasaan Anak".
Silahkan baca artikel ini untuk mengetahui apa itu Metode Pembelajaran
Sistem IT Ala GLECT.

Radar Garut edisi 12 Desember 2013


Pikiran Rakyat ttgl. 12 Desember 2013


2013年12月26日木曜日

Koran "Pikiran Rakyat" edisi 26 Desember 2013

Gambar ini baru saja saya terima dari Bapak Devi di Bandung.
Sebelumnya saya diberitahu oleh Bapak Imam dari Bandung juga tentang
dimuatnya artikel tentang saya di Pikiran Rakyat edisi hari ini.
Terima kasih atas perhatiannya.





2013年12月21日土曜日

SDN Wanaraja I Kecamatan Wanaraja Kabupaten Garut, Jawa Barat

Pada hari terakhir selama 4 hari 3 malam di Garut, Jabar bersama para staf GLECT yang dipimpin oleh Bapak Nakai, junior managing director dari perusahaan tersebut, saya ikut dalam acara kunjungan ke sebuah SDN di Wanaraja dimana saya sempat saksikan anak-anak sekolah tersebut sedang asyik belajar matematika di komputer. Tutornya Mbak Lilis
dan asistennya. Sebelum kami meninggalkan kelasnya, saya mengajak anak-anak
bermain JanKenPon yang kalau di Indonesia hampir sama dengan yang namanya
"Hompimpah". Cara bermain "JanKenPon" itu dapat Anda ketahui melalui situs web
http://indojapanese.com/janken/


Foto Bersama di SMK Kansai, Pekanbaru, Riau pada tanggal 17 Desember 2013


2013年12月18日水曜日

Penandatanganan MOU antara AMIK-STKIP Garut dengan GLECK pada tanggal 12 Desember 2013

Sebelum acara seminar motivasi dimulai, MOU antara AMIK-STKIP dengan GLECK yang
diwakili oleh Bapak Jun'ya Nakai dari GLECK Osaka telah ditandatangani.
Diharapkan kerjasama antara kedua belah pihak dapat lebih ditingkatkan untuk ke depan.

Para peserta seminar motivasi di AMIK-STKIP Garut pada tanggal 12 Desember 2013

Sebagian peserta sedang menunggu dibukanya acara seminar motivasi tersebut.

Seminar motivasi di Universitas Garut, Jawa Barat pada taggal 11 Desember 2013

Acara Seminar Motivasi ini diselenggarakan oleh GLECK Co., Ltd. dari Osaka, Jepang
dan saya diundang sebagai narasumber/pembicara dalam acara tersebut. Yang duduk
di tengah adalah Bapak Jun'ya Nakai selaku junior managing director of GLECK.

Saya bersama Bapak Udo Yamin Majdi di AMIK-STKIP Garurt pada tanggal 12 Desember 2013


Saya bersama Kepala Sekolah SMK Kansai, Pekanbaru pada tanggal 17 Desember 2013

Respon dari seorang peserta seminar motivasi saya bernama Dwi Elyono san

Selamat tengah-malam menjelang-pagi Ueno San,

Waah isi seminar di Garutnya sangat sangat menginspirasi: "Pentingnya membaca dan menulis buku harian - mau menjadi apa dalam 10 tahun mendatang?"

Salah satu yang dipaparkan Pak Ueno adalah bahwa proses kehidupan seorang manusia bisa dipilahkan ke dalam masa per-sepuluh-tahun-an: 10, 20, 30, 40, dan seterusnya. Usia sampai menjelang 40 adalah usia belajar dan kerja keras. Usia di atas 40 adalah usia di mana kita menikmati hasil dari jerih payah sebelumnya, atau merasakan kesengsaraan akibat kemalasan sebelumnya. Wah pikiran saya jadi melayang ke masa silam saya, yang bisa diringkas seperti berikut:

- (MASA BELAJAR NYAMBI BEKERJA - 5 sampai 29 tahun) Biasanya masa belajar orang Indonesia adalah dari usia 4/5 tahun (Taman Kanak-Kanak) sampai 22/23 tahun (lulus Sarjana). Karena berbagai sebab, masa belajar saya molor: saya lulus sarjana umur 29). Saya sudah bekerja ketika masih kelas 3 SMP (usia 15). Pekerjaan pertama saya adalah kerja apa saja asal halal: kuli air, kuli pasir, kuli bangunan, dll. Lulus SMA (usia 19) saya tidak melanjutkan kuliah karena tidak punya uang. Saya bekerja sebagai kuli di berbagai pabrik: kuli pabrik sepatu, tukang pel pabrik, tukang kupas ketela di pabrik mie instan, dan sebagainya. Sebagian upah dari pekerjaan sebagai kuli tersebut saya tabung sampai akhirnya 2 tahun kemudian (usia 21) saya mengambil kuliah vokasi diploma 2 perhotelan dan pariwisata (PP). Dalam kuliah PP inilah, saya mulai bisa berbahasa Inggris, dan kemampuan bahasa Inggris saya saya gunakan untuk bekerja sebagai guru privat bahasa Inggris dan
 penerjemah. Baru setahun kuliah PP, sambil tetap bekerja sebagai guru privat dan penerjemah, saya mengambil kuliah dengan jenjang lebih tinggi, yaitu diploma 3 (D3) bahasa Inggris (usia 22). Lulus D3, saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu S-1 Sastra Inggris (usia 25). Baru pada usia 29 saya lulus Sarjana Sastra Inggris. Jadi masa belajar saya lamaaa sekaliii karena ya itu tadi: sejak kelas 3 SMP harus nyambi kerja.

- (MASA BEKERJA DAN BELAJAR UNTUK KARIR- usia 29 sampai 43) Mulai usia 29 saya bekerja di Pusat Bahasa Universitas Sebelas Maret (UNS). Mulai usia 31 saya bekerja sebagai dosen di program pendidikan bahasa Inggris UNS. Sejak 2004, sambil tetap bekerja sebagai dosen UNS, saya memulai studi lanjut. Tahun 2004 saya mengambil kuliah S-2 (magister). Tahun 2008 saya memulai kuliah doktoral. Sampai sekarang usia 43 kuliah doktoral saya belum selesai.

Semoga awal 2014 nanti kuliah doktoral saya selesai, sehingga saya segera bisa menikmati hasilnya, yaitu yang pertama ketenteraman hidup, dan kedua, syukur-syukur, rejeki kesejahteraan.

Kalau saya amati, jalan hidup saya (masa belajar nyambi kerja (usia 5 sampai 29 tahun), masa belajar dan bekerja untuk karir (usia 29 sampai 43), dan, semoga, usia menikmati hasil dari kerja keras (usia 43 dan seterusnya), kok ya sangat cocok ya dengan yang dipaparkan Ueno San. Memang jumlah tahun per masanya tidak sama, tapi yang saya lakukan atau alami dalam setiap masa tersebut secara prinsip sama dengan pembagian yang dijelaskan Ueno San, yaitu masa belajar, masa bekeja keras, dan masa menikmati hasil.

Setelah membaca penjelasan Ueno San tentang pembagian masa kehidupan, saya jadi tambah-tambah semangat untuk selalu berjuang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.

Saya juga sangat setuju dengan apa yang Ueno San sampaikan tentang pentingnya membaca dan menulis buku harian. Yang membuat seseorang bisa menggerakkan dirinya sendiri adalah membaca. Yang membuat seseorang bisa menggerakkan orang banyak adalah menulis. Oleh karena itu, Ueno San, sekarang ini, detik ini, saya menulis melalui surel ini, menerapkan ajaran Sang Guru Ueno. Semoga tulisan saya ada manfaatnya, walau sedikit. Terima kasih banyak, Pak Ueno, telah mengundang saya membaca blog Ueno San; isinya begitu membuka pikiran dan memacu semangat berkehidupan.

Salam hormat dari seorang murid,
Dwi (sekarang masih di Canberra; Insya Allah Februari nanti saya pulang ke Ngawi, Jawa Timur, Indonesia)

From: KATSUJIRO UENO <ueno821@peach.ocn.ne.jp>
To: Dwi Elyono <dwi_elyono@yahoo.com>
Sent: Saturday, 14 December 2013 2:05 PM
Subject: silahkan baca ya


Dwi san
Silahkan baca blog saya dan tautan berikut ini.
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5627992048656981045#editor/target=post;postID=8140354151175053226;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=postname
Terima kasih.

 Katsujiro Uenohttp://katsujiro-ueno.blogspot.jp/



From: Dwi Elyono
Sent: Monday, October 01, 2012 3:22 PM
To: KATSUJIRO UENO
Cc: Dwi Elyono
Subject: Re: semina di Sumenep
Selamat siang Ueno San,

Terima kasih sekali Ueno San, informasi seminarnya. Wah asyik sekali ya, Ueno San akan menjadi penyaji dalam seminar di Sumenep tersebut. Topiknya menarik sekali, bagaimana menjadi guru yang baik dengan cara menciptakan pembelajaran yang menginspirasi. Pengalaman Ueno San bertahun-tahun menjadi pendidik pastilah sangat bermanfaat bagi kami, khususnya para pendidik di Sumenep. Andai saya sudah di Indonesia, pasti saya akan datang ke seminar tersebut.

Omong-omong, saya pernah jalan-jalan ke Sumenep. Sumenep sangat menarik. Orang Sumenep bahasanya halus. Terkait dengan bahasa orang Sumenep yang halus ini, mungkin perbandingannya, kalau di Madura itu orang Sumenep, kalau di Jawa Tengah/Jawa Timur orang Solo . Di kota Sumenep ada kraton dan masjid kuno. Arsitekturnya eksotis, sangat indah. Pantai-pantainya (di sebelah utara Sumenep) sangat indah; pantai Slopeng dengan bukit-bukit pasir putihnya; dan pantai Lombang dengan cemara-cemara udangnya yang teduh. Kraton, masjid kuno, dan pantai-pantai tersebut wajib dikunjungi, Ueno San. Sedang saya yang di sini cuma bisa membayangkan ;-)

Selamat berseminar di Sumenep, Ueno San. Salam hangat dari Canberra,
Dwi
From: KATSUJIRO UENO <ueno821@peach.ocn.ne.jp>
To: Dwi Elyono <dwi_elyono@yahoo.com>
Sent: Monday, 1 October 2012 3:51 PM
Subject: semina di Sumenep

Selamat siang, Dwi san
Silahkan buka dan baca filenya ya, Dwi san
 Katsujiro Ueno
http://katsujiro-ueno.blogspot.jp/

2013年12月15日日曜日

Respon pembaca blog ini (4)

Berikut 10 foto yang telah dikirimkan oleh Bapak S. Heriyanto
mengenai seminar guru-super di Sumenep, Madura, Jawa
Timur.
http://p-tiga-k.webs.com/apps/photos/album?albumid=15270566

Terima kasih.

Seminar Internasional bersama Katsujiro Ueno di AMIK-STKIP Garut

Selamat pagi semuanya, dan silahkan buka dan baca
tautan berikut ini. Untuk itu kami ucapkan terima kasih
atas perhatian Anda.

http://www.amikgarut.ac.id/2013.12.12/seminar-internasional-bersama-mr-ueno-katsujiro-jepang.jsp

Respon pembaca blong ini (3)

Selamat malam Ueno Sensei,

Selamat Ueno sensei acara di Garutnya sukses besar.
Kapan-kapan kalau ke Jawa Tengah lagi tolong dikabari.
Sampai berjumpa kembali.

salam
Joni Mulyono

Respon pembaca blog ini (2)

Tri Yantono

Seharusnya pak ueno lebih sering mengadakan seminar
di indonesia supaya bisa mempengaruhi pola pikir
orang indonesia.

Respon pembaca blog ini (1)

Terima kasih Ueno Sensei,

Saya sudah membaca dan sangat menginspirasi saya untuk
berbagai hal. Semenjak saya membeli DIARY itu
saya langsung mempraktekkan ( walau sebagian besar
saya tulis di iPad), tapi dari kemanfaatannya sangat jelas.
 
Nur Hidayat SR
Principal of SMA Negeri Karangpandan
Address: Jl. Blora Karangpandan Karanganyar Solo 
Post Code 57791; Tel. +62-271-662880; Facs. +62-271-662880

 

2013年12月14日土曜日

Email dari Bapak Udo Yamin Majdi


 [Orang Jepang itu, Guru Luar Biasa!]
By: Udo Yamin Majdi


Guru luar biasa itu bernama Katsujiro Ueno. Dalam status saya hari Rabu (11/12/2013) saya menulis bahwa "saya berharap, suatu saat nanti --baik di Indonesia maupun di Jepang, saya akan bertemu kembali dengannya". Ternyata, saya tidak tahu apakah ini yang disebut firasat, intuisi, LOA (law of attraction) atau bukan, yang jelas saya merasa Allah sedang menjawab harapan saya.
Meskipun hujan, saya tetap berangkat ke Masjid Al-Hidayah Perum Pesona Intan. Saya tidak ingin para peserta pengajian kitab Riyadush Shalihin kecewa, sebab saya tidak hadir. Seperti biasanya, setiap pertemuan saya mengajar beberapa hadis. Dalam menjelaskannya, saya coba kaitan dengan kehidupan nyata, sehingga bisa langsung dipraktekan.
Malam ini saya membahas dua sabda nabi: pertama, tentang sholat, Jum'at, dan Ramadhan sebagai sarana "mendelete" dosa (kafarat), sedangkan kedua, tentang tiga amalan yang bisa menghapus dosa dan meningkatkan derajat seseorang di sisi Allah, yaitu berwudhu dalam sikon tidak suka, memperbanyak langkah ke masjid, dan menanti shalat demi shalat.
Karena pembahasan berkaitan dengan manajemen waktu dan aktivitas berhubungan dengan fisik, tiba-tiba saya teringat dengan pemaparan Bapak Ueno dalam Seminar Pendidikan Internasional dengan tema "Pentingnya Membaca & Menulis Buku Harian" yang diselenggarakan oleh GLECT dan UNIGA. Di depan para jama'ah, saya menerangkan rahasia Dr. Shigeaki Hinohara panjang umur. Secara otomatis, saya juga menceritakan guru hebat asal Jepang itu.
Setelah selesai mengimami shalat Isya, saya ngobrol dengan para jama'ah. Tiba-tiba HP saya berbunyi. Ada SMS masuk. Saya lihat dari panitia acara seminar. Dia memberitahu saya bahwa besok bapak Ueno mau pulang. Tadinya, saya sangka, setelah mengisi seminar, Bapak Ueno langsung ke Jakarta.
Tentu saja kabar baik ini tidak saya sia-siakan. Saya ajak teman saya, Lukman, ke kantor GLECT. Di bawah gerimis, motor yang dikemudikan Lukman, melintasi Jalan Samarang menuju Hampor. Kami belok kanan, masuk Jalan Patriot. Di belakang Apotik Patriot, kami berdua berhenti, di sana kami lihat Bapak Ueno bersama pegiat Gleck, sedang makan malam.
Saya berdiskusi dengan guru saya yang ramah, murah senyum, dan bersahabat. Mengapa saya memanggil beliau guru? Sebab, saya merasa tercerahkan dari seminar dan pertemuan kami malam ini. Ada banyak hal yang selama ini saya pertanyakan yang terjawab sudah. Terutama masalah, umur 40 tahun sebagai titik balik (turning point) dan alasan angka 10 tahun dalam merencanakan hidup.
"Hidup kita ini ibarat meraton," kata Bapak kelahiran Jepang tahun 1939 itu, "kalau hidup kita rata-rata umur 80 tahun, maka periode 0 tahun, 10 tahun, 20 tahun, dan 30 tahun adalah masa untuk berusaha atau kerja keras. Nah, pada umur 40 tahun, kita akan mengalami titik balik. Sedangkan umur 50 tahun, 60 tahun, 70 tahun, dan 80 tahun, masa bagi kita menikmati hasil perjuangan kita, atau sebaliknya merasakan akibat dari kelalaian kita pada umur sebelumnya."
Saya diam. Seperti ada saklar dalam hati saya, sehingga otak saya menyala terang benderang. Dalam beberapa minggu ini, saya memang sedang mengkaji Quran surat Al-Ahqaf ayat 15, di sana Allah memberikan clue umur 40 tahun sebagai momentum yang sangat penting.
"Terus Pak Ueno," tanya saya kembali, "mengapa bapak menetapkan 10 tahun sebagai periode kita meraih impian, mengapa tidak 5 tahun, 15 tahun, atau 25 tahun?"
Bapak yang fasih berbahasa Indonesia itu kembali bangkit, beliau menggoreskan spidol merah di white board yang di dekat kami duduk. Beliau menggambar pohon bambu, lalu menjelaskan, "Di Jepang, ada pohon bambu. Setiap bambu pasti memiliki "buku" atau ruas. Begitu juga dalam hidup ini, kita punya ruas saat hidup kita terjadi titik balik atau perubahan besar. Dan perubahan significant itu berjarak 10 tahun."
Banyak hal kami bahas, mulai dari pendidikan, ekonomi, sejarah, dan kondisi di Jepang. Apalagi ketika saya menanyakan hal ini: "Pak Ueno, sebagaimana kita ketahui, tahun 45, Indonesia merdeka dari penjajah, sedangkan tahun yang sama Jepang diluluh-lantak bom atom di Hiroshima, menurut Bapak, apa rahasianya sehingga Jepang dalam bidang teknologi lebih dahulu melesat dibandingkan Indonesia?" Guru saya itu menjawab panjang lebar, intinya pada dua hal: karena Jepang sangat menghargai guru dan iklim yang berbeda dengan Indonesia sehingga mereka memiliki mindset pekerja keras.
Selain itu, Bapak yang telah 55 tahun mengabdi dan mendedikasikan diri sebagai jembatan antara Indonesia dan Jepang itu, menceritakan pengalaman beliau pada zaman PETA, pengalaman saat menyuting penguburan para jenderal korban G30/S PKI, pertemuannya dengan presiden Soekarno, Soeharto, Habibie, Megawati dan Gusdur. Bahkan, beliau juga menceritakan ketika menghadiri acara peresmian Tugu Perdamaian di Papua.
Tidak terasa, jarum jam di dinding menunjukan pukul 23.00 WIB. Berarti kami mengobrol lebih dari tiga jam. Saya pamit, sebab saya ingin beliau istirahat untuk mempersiapkan perjalanan Garut-Jakarta besok.
Dalam perjalanan pulang, saya berdo'a kepada Allah, agar saya bisa menginjakan kaki saya ke Negeri Samurai itu untuk bertemu kembali kepada Sang Guru Hebat itu. Terima kasih guruku, engkau telah berbagi. Tak ada yang dapat saya balas, melainkan hanya ucapan terima kasih. Saya sepakat dengan komentar salah seorang peserta seminar, bahwa seharus anak-anak Indonesia banyak mendengarkan uraian Bapak, agar mereka ikut tercerahkan.
Doumo arigatou gozaimasu.
===
Garut, 13 Desember 2013    

2013年12月13日金曜日

Hal-hal yang didapat setelah mengikuti seminar motivasi oleh Mr. Katsujiro Ueno

Berikut beberapa kesan-kesan yang diperoleh para peserta seminar motivasi saya kemarin
tanggal 12-12-2013 di Amik-STKIP Garut, Jabar. (Bagian 2).

Sebelumnya sebuah tulisan yang ditulis oleh Acep Triyadi sekali lagi saya muatkan kembali
di sini karena saya sendiri merasa sangat terkesan setelah mengetahui adanya seorang
pemuda Indonesia yang berwawasan luas seperti Acep Triyadi san.

Acep Triyadi:
  1. Membuat aya menjadi bisa memahami arti hidup.
  2. Seminar ini memberikan pembelajaran yang sangat bermanfaat.
  3. Harapan saya seminar ini terus diadakan di Indonesia agar semua nank-anak
      Indonesia bia memahami arti hidup dan bias belajar/mendapatkan hal yang
      bermanfaat.

Deslia Wulandari:
  1. Mengetahui kehidupan di Jepang.
  2. Memotifasi saya untuk terus belajar dan tahu pentingnya arti membaca.
  3. Persahabatan itu penting seperti Jepang & Indonesia.

Dhra Arynie:
  1. Dalam pemaparan hal yang bisa mengubah kebiasaan.
  2. Perbedaan dalam pendidikan di Jepang dengan Indonesia. Jadi terinspirasi.
  3. Termotivasi untuk mau berubah dan mengubah kebiasaan dalam diri sendiri.

Seorang mahasiswi AMIK yang tidak disebutkan namanya menulis dua hal sbb; yaitu
  1. Mengetahui bagaimana sebuah impian bisa menjadi titik awal.
  2. Senang dan gembira bertemu dengan Mr. Ueno Katsujiro.

Demikian beberapa tambahan kesan-kesan yang ditulis oleh para peserta seminar saya kemarin di AMIK-STKIP. Terima kasih.

Terakhir sekali lagi saya tekankan bedanya makna "sudah tahu" dan "sudah memahami". Yang pertama hanya tahu saja belum memasuki tahapan praktek/pelaksanaan sedangkan yang kedua itu adallah yang bersangkutan sudah melaksanakan karena sudah memahami pentingnya makna itu. 
Terima kasih. Sampai jumpa lagi.

Kesan-kesan yang telah diperoleh para peserta seminar motivasi saya di AMIK-STKIP Garut pada tanggal 12-12-2013

3 hal yang mengesankan dalam seminar hari ini adalah sbb;


Imam M Ramdhani:
  1. Terkesan mendapatkan motivasi hidup oleh motivaor Internsional Mr. UENO
  2. Ingin menjadi motivator seperti Mr. UENO keliling dunia.
  3. Mengenal dan ingin belajar bahasa Jepang untuk dapat berbagi dan
      bersilahturahmi dengan Karateka Jepang.

M. Vidie Rivaldy:
  1. Mengetahui secara tidak langsung kebiasaan pelajar di Jepang dan cara menghafal
      pelajarannya dengan efektif.
  2. Mengetahui pentingnya mempunyai impian yang dapat membant kia di kemudian hari.
  3. Pentingnya membuat jadwal hidup kita untuk esok dan seterusnya.

Perdi Hidayat:
  1. Saat saya mendengar Mr. Ueno berkata "Salah satu kunci sukses di mada depan
      adalah dengan cara menulis.
  2. Waktu khusus untuk membaca 10 menit di jenjang SD di Jepang.
  3. Saat Mr. Ueno berkata berjalan kaki 10.000 langkah setiap hari.

Ade Rahmat:
  1. Lebih bisa giat dalam melaksanakan hari ini dan kedepan.
  2. Mempunyai wawasan yang bisa dipelajari di hari ini.
  3. Waktu jadi lebih berarti dan bermakna.

Syarif Khasim:
  1. Membuka pemikiran tentang tujuan hidup kita ke depannya.
  2. Mengetahui cara bagaimana memberdayakan anak kita.
  3. Mengetahui cara menjadi diri lebih baik dan dapat berguna bagi orang lain.

Shintia Rahmawati:
  1. Lebih tertarik untuk membaca.
  2. Harus lebih memanage waktu.
  3. Mentukan masa depan dimulai dari saat ini.

Triska Handayani:
  1. Saya jadi tahu tentang menjaga kesehatan/mengoptimalkan otak kita.
  2. Saya menjadi tahu 3 hal kewajiban rakyat Jepang.
  3. Saya tahu 10 hal untuk membuat hidup saya sukses.

Winda Windriati:
  1. Materi yang menarik.
  2. Semangat dalam membaca dan membantu orang yang membutuhkan.
  3. Tujuan hidup untuk mencapa kesuksesan.

Nisa Yuhani:
  1. Mengetahui menjadi orang sehat, yaitu
       Selalu bahagia, tidak pernah berfikir jelek terhadap orang lain, tidak memusingkan diri.
  2. Menjadi orang sukses adalah orang yang giat membaca dan berusaha bukan
       berdiam diri dan duduk.
  3. Tujuan hidup untuk menjadi orang sukses.

Acep Triyadi:
  1. Membuat aya menjadi bisa memahami arti hidup.
  2. Seminar ini memberikan pembelajaran yang sangat bermanfaat.
  3. Harapan saya seminar ini terus diadakan di Indonesia agar semua nank-anak
      Indonesia bia memahami arti hidup dan bias belajar/mendapatkan hal yang
      bermanfaat.

Boindan Gestu Ningrum:
  1. Saya menjadi tersadar bahwa dengan menulis buku harian, maka saya akan sukses.
  2. Mengetahui bahwa membaca  buku itu merupakan suatu hal yang sangat penting,
      bahkan akan membuat kita menjadi serba tahu.
  3. Mengenal orang pintar seperti Bapak Ueno Katsujiro, karena saya terinspirasi dari
      semua materi yang beliau sampaikan.

Bagus Sopian:
  Saya terkesan karena saya bia mendengarkan dan mengikuti seminar yang dibawakah
  oleh orang luar negeri yang peduli akan pendidikan Indonesia.

Masih banyak sekali dari para peserta lainnya untuk dimuat di blog saya ini, tetap
untuk yang lainnya akan dimuat di lain kesempatan.

Jika ada permintaan membuak seminar seperti hari ini dari mana saja di Indonesia, saya dengan senang hati akan menghadiri acara seminar motivasi tersebut sebagai narasumber
dari negeri Sakura.

Terima kasih. Pembicara seminar motivasi dari Jepang: Katsujiro Ueno

2013年12月12日木曜日

Seminar Internasional bersama Mr. Ueno Katsujiro dari Jepang


Silahkan buka dan baca tautan AMIK Garut yang di bawah ini. Terima kasih.

http://www.amikgarut.ac.id/2013.12.12/seminar-internasional-bersama-mr-ueno-katsujiro-jepang.jsp

Seminar Motivasi saya di Amik-STKIP Garut

Hari ini hari Rabu tanggal 12-12-'13 saya mengambil bagian dalam seminar motivasi yang
berjudul "Pentingnya Membaca dan Menulis Buku Harin - Mau jadi apa dalam waktu
10 tahun mendatang"- selama dua jam mulai dari pukul 9:30 s/d 11:30 di aula STKIP Garut.
Acara seminar ini diawali dengan penandatangan MOU antara Amik (Akademi Manaemen
Informatika dan Komputer) dan Glect Co., Ltd. yang diwakili oleh Mr. Nakai (seorang anggota PPIT) untuk meningkatkan kerasamanya di bidang program bimbingan belajar baik di lingkungan sekolah maupun di luar sekolah antara kedua belah pihak ke depan.

 
Acara berikutnya adalah pemberian cenderamata dari Amik kepada pembicara Seminar
Motivasi, Katsujiro Ueno, dan sebaliknya dari Ueno kepada Amik dan Mr. Nakai dari Glect Co., Ltd.yang merupakan sponsor acara seminar ini.
 
 
 
 


Selanjutnya disusul dengan acara utama yaitu Seminar Motivasi dengan judul yang seperti
disebutkan di atas yang disampaikan oleh Katsujiro Ueno.


Berhubung ruangan seminar hari ini sangat terbatas luasnya, maka hanya cukup untuk
sebanyak 120 orang termasuk para dosen dan mahasiswa/wi Amik tersebut. Bagaimana
kesan-kesan yang mereka peroleh melalui seminar ini akan saya informasiksn setelah membaca tulisannya nanti di hotel Rayamana, Garut.

Setelah acara seminar ini selesai, saya sempat bertemu dengan Bapak Abdul Hasim,
seorang pakar bahasa Indonesia di STKIP Garut, temanya dari Bapak Imam, seorang
anggota milis Bahtera.


Demikian laporan saya dari Garut, Jawa Barat.  Hatur Nuhun.

2013年12月11日水曜日

Seminar Motivasi di Universitas Garut, Jabar pada hari ini, tanggal 11-12-'13.

Tema Seminar Motivasi kali ini di Universitas Garut pada hari ini adalah sbb:
       "Pentingnya Membaca Buku dan Menulis Buku Harian"
            - Mau jadi apa dalam waktu 10 tahun mendatang"


       (Kiri)  Pembicara, Katsujiro Ueno
      (Tengah) Bapak Nakai, seorang anggota PPIT merangkap junior director of
                      Glect Co., Ltd yang menjadi sponsor acara seminar kali ini.


Katsujiro Ueno sebagai narasumber dalam acara seminar motivasi di Uniga, Jabar.

Jumlah peserta yang hadir dalam acara seminar motivasi tersebut mencapai sebanyak
300 orang, termasuk para guru, mahasiswa/wi, para murid SMP yang menyambut saya
dengan menyanyikan lagu "Mirai E" dan lain sebagainya. Selain itu, dihadir pula Bapak
Udo Yamin Majdi selaku pembina Yayasan Warotsatul Anbia.
Setelah selesai acara tersebut, Katsujiro Ueno diluputi oleh para wartawan di Jawa Barat
termasuk wartawan dari Pikiran Rakyat di Bandung. Ada kemungkinan diberitakan di
edisi paling tidak dalam waktu dekat. Jika sudah dimuat, akan saya informasikan di blog saya ini.

Para partisipan seminar ini menuliskan 3 hal yang paling terkesan pada hari ini, di antaranya;

Nurul Pitriani:
1. Merasa bersemangat untuk terus belajar.
2. Menambah wawasan tentang apa itu belajar.
3. Merasa senang bertemu dengan orang yang penuh dengan sejarah.

Devi Apriani:
1. Menambah wawasan
2. Lebih mau menghargai waktu
3. Membaca akan ditingkatkan.

Matdiana Ulfah:
1. Saya senang mengikuti seminar ini karena menambah wawasan dan pengetahuan.
2. Menumbuhkan kembali minat membaca saya, dan disiplin.
3. Mengenal kebudayaan Jepang sedikitnya.

Sinta Suntani:
1. Menulis dan membaca bisa menentukan masa depan seseorang.
2. Apa yang kita dapat adalah yang kita lakukan/persiapkan sebelumnya.
3. Masa depan adalah Rencana di Hari ini.

Dedah:
1. Menyenangkan karena interaktif.
2. Banyak menambah pengetahuan untuk menjadi guru yang baik.
3. Memotivasi diri agar menjadi pribadi yang baik dan dapat mencapai tujuan hidup.

Masih banyak sekali kesan-kesan yang para peserta peroleh melalui seminar hari ini,
misalnya
1. Motivasi baru dalam mewujudkan mimpi.
2. Jadi punya tujuan yang jelas.
3. Ilmu yang didapat akan saya laksanakan di lingkungan keluarga, seperti format
    menyusun waktu kepada adik-adik agar lebih terarah.



Kesan-kesan dari Bapak Udo Yamin Majdi setelah beliau mengikuti seminar motivasi saya di Uniga, Garut, Jabar.


 
  • Mirai e mukette
    Yukkuri to aruite yukou

    Itulah lirik terakhir lagu Jepang berjudul Mirai E karya Kiroro. Arti dua kalimat itu: "melihat ke masa depan, ayo berjalan dengan perlahan." Secara substansi pesan lagu ini sama dengan kata-kata sederhana saya, "buatlah target, lalu cicil sedikit demi sedikit!"

    Saya cukup beruntung, di hari bertanggal cantik "11-12-13" ini, saya mengikuti sebuah seminar pendidikan. Acara yang diseleggarakan oleh GLECT dan UNIGA ini menghadirkan pembicara orang Jepang, bernama UENO KATSUJIRO. Bapak kelahiran 1939 ini dengan fasih menyampaikan materi dengan tema "Pentingnya Membaca & Menulis Buku Harian".

    Tadinya, saya membayangkan acara ini hanya akan mengupas tuntas tentang literasi. Namun ternyata, menurut saya, seminar ini lebih tepat disebut acara pelatihan motivasi. Mengapa? Sebab, lelaki Jepang yang dulu --waktu menjadi mahasiswa Jepang, pernah bertemu dengan Presiden Soekarno waktu berkunjung ke Negeri Sakura-- itu, selain menceritakan budaya baca-tulis di Jepang, dia juga mengajak peserta untuk merumuskan impian atau tujuan hidup.

    Memang, materinya tidak asing bagi saya, sebab sudah saya baca di buku-buku motivasi, saya dapatkan di beberapa pelatihan, bahkan saya praktekan dalam hidup saya, namun ada sesuatu yang baru saya dapatkan dari bapak berusia 70 tahun itu, yaitu bagaimana cara kita merumuskan impian selama 10 tahun sekaligus menerbitkan buku "UD Diary for 10 years".

    Selesai acara, saya tidak membiarkan momentum ini berlalu begitu saja. Inilah saatnya saya menjalin hubungan dengannya. Saya dekati dia. Saya menjabat tangannya, sambil berkata, "Terima kasih!" Kami pun saling tukar kartu nama. Dan tak lupa, kami foto bersama. Lalu, saya membeli buku diary untuk 10 tahun seharga Rp. 280.000,- itu.

    Saya berharap, suatu saat nanti --baik di Indonesia maupun di Jepang, saya akan bertemu kembali dengannya, atau minimal dia akan memberikan kata pengantar pada salah satu buku yang sedang saya tulis. Bahkan, saya bermimpi, suatu saat anak saya yang saat ini masih kelas 2 SD, Abdurrahman Vira el-Fatih, melanjutkan kuliahnya di sana.

    Terima kasih Pak Ueno, saya banyak belajar dari Anda. Setidaknya, penjelasan Anda menguatkan kembali visi 2018, yang saya tulis 2008, saat saya di Mesir. Berarti masih ada 4 tahun lagi saya meraih impian saya selama 10 tahun (2008-2018). Dan, mudah-mudahan, suatu saat saya akan berbagi cerita dengan orang lain tentang cara menulis impian 10 tahun yang akan datang dan pengalaman saya menulis buku harian selama 10 tahun.

    Doumo arigatou gozaimasu.
    ===
    edisi seminar

2013年12月8日日曜日

"menyalahkan orang lain"

Berikut kata mutiara dari seorang pemain bola Jepang yang bernama
Kazuyoshi Miura yang lebih dikenal dengan nama "Kazu".

- Orang yang tidak belajar menyalahkan orang lain karena dia tidak
  pernah memikirkan apa yang kurang pada dirinya.

- Orang yang sedang belajar menyalahkan diri karena dia tahu apa yang
  kurang pada dirinya.

- Orang yang tahu pentingnya belajar tidak akan menyalahkan siapa-siapa.

Kita ini tergolong di mana ya?

Nanti sore saya ke Narita untuk menginap satu malam di Narita View Hotel
dan besok naik Garuda ke Jakarta. Mudah-mudahan semua acara yang telah
dijadwalkan selama k.l. 10 hari itu dapat berjalan dengan lancar.

8 Desember 2013, Katsujiro Ueno

2013年12月6日金曜日

Seminar Motivasi di Garut, Jawa Barat dan Pelajaran Bahasa Jepang di Pekanbaru, Riau

Dengan ini saya informasikan bahwa pada hari Rabu tanggal 11 Desember ini
saya akan menghadiri seminar motivasi sebagai pembicara di UNIGA, dan
juga di STKIP pada tanggal 12 Desember 2013 di Garut, Jawa Barat.

Temanya adalah sebagai berikut:
                    Pentingnya Membaca dan Menulis Buku Harian
                  - Mau Menjadi Apa dalam 10 Tahun Mendatang? -

Kemudian, pada hari Senin tanggal 16 Desember di SMK Kansai, Pekanbaru
Riau akan diadakan "Pelajaran Bahasa Jepang" di mana saya ikut sebagai
seorang penutur asli bahasa Jepang.

Demikian informasi ini kami sampaikan.
Terima kasih atas perhatian Anda.

Katsujiro Ueno
Sekjen Perkumpulan Persahabatan Indonesia Tochigi / PPIT
Advisor of Glect Co., Ltd., Osaka



2013年12月5日木曜日

Manajemen Waktu

Diharapkan Anda memanfaatkan daftar ini mulai dari
malam ini. Saya yakin bahwa Anda akan merasaskan
sesuatu yang belum pernah alami selama ini.
Terima kasih atas perhatiannya.

Bahasa Jepang makin dimintai - Suara Pembaruan-

Beberapa hari yang lalu media cetak maupun elektronik
memberitakan kehebatan Indonesia yang ringkasan isinya
sebagai berikut;

Tokyo -China turun peringkat sebagai negara teratas favorit investasi perusahaan-perusahaan Jepang. Turunnya peringkat China ini menjadi yang pertama, setelah 20 tahun lebih menjadi favorit. Penyebabnya, biaya buruh mahal dan meningkatnya tensi politik kedua negara.

Posisi China turun ke nomor 4, digeser oleh Indonesia yang naik peringkat dari nomor 3 tahun lalu menjadi nomor 1. Karena Indonesia cocok untuk investasi otomotif dan elektronika bagi perusahaan Jepang.

Survei terbaru ini diterbitkan oleh Japan Bank for International Cooperation (JBIC), seperti dikutip dari AFP, Senin (2/12/2013).

Peringkat China turun, setelah 21 tahun menjadi negara terfavorit untuk investasi perusahaan-perusahaan asing. JBIC melakukan survei terhadap perusahaan-perusahaan Jepang yang beroperasi di luar negeri, dan meminta para perusahaan tersebut memilih 5 negara yang menjanjikan untuk bisnis dalam 3 tahun ke depan.

Ada 500 perusahaan yang disurvei, dan 44,9% mengatakan Indonesia merupakan tempat terbaik untuk berbisnis, sementara popularitas China jatuh ke level terendah, yaitu dari 62,1% menjadi 37,5%.

Banyak perusahaan mengatakan, biaya buruh di China sudah tinggi, dan sulitnya untuk mencari tenaga kerja baru. Ada juga yang mengatakan kekhawatiran terhadap perlambatan ekonomi di negeri Tirai Bambu tersebut. Lalu tinggi tensi politik China dengan Jepang soal perebutan pulau, juga menjadi perhatian.

Sementara India, tetap berada di posisi kedua negara favorit investasi perusahaan Jepang. Thailand menempati posisi ketiga, naik dari posisi 4 tahun lalu.

Bagaimana kesan Anda setelah membaca berita
tersebut?

Sejalan dengan semakin eratnya hubungan Indonesia dan Jepang
baik dalam hubungan ekonomi maupu pertukaran kebudayaan,
otomatis muncullah semakin tambahnya minat orang Indonesia
terhadap pelajaran bahasa Jepang.

Berikut sebuah berita Suara Pembaruan edisi 12 September 2013.