2014年7月29日火曜日

"Doyo no ushi no hi" pada musim panas di Jepang

Hari ini hari Selasa 29 Juli 2014 jatuh pada "Hari Khusus untuk Makan Unagi (belut air tawar atau ikan sidat)" yang disebut dalam bahasa Jepangnya "Doyo no ushi no hi". Kebiasaan
makan Unagi pada musim panas ini dimaksudkan untuk menghilangkah kelelahan musim panas sekaligus agar dapat melewati musim panas dengan tetap sehat.

Seminggu terakhir ini di Jepang banyak yang terkena sakit apa yang disebut "penyakit
yang diakibatkan oleh panas terik matahari. Dalam beberapa hari ini saja sudah seribuan
orang dilarikan ke rumah sakit, dan belasan orang di antaranya meninggal karena gangguan
ketidakseimbangan kandungan air pada tubuhnya. Walaupun sedikit berbeda tergantung pada lokasinya, tetapi suhu udara di Jepang bisa mencapai hingga 36 derajat celsius. Sungguh luar biasa panasnya di Jepang tahun ini.

Walaupun harga satu porsi atau seekornya 3.100 yen, tetapi mengingat faktor keselamatan sangat terkait dengan kesehatan maka hari ini saya ajak isteri saya ke sebuah restoran khusus untuk Unagi yang berlokasi di sebuah kota yang bernama Tsukuba di prefektur Ibaraki yang terletak k.l. 60 km ke arah Timur Laut dari Tokyo. Enak sekali karena Unagi di restoran ini dibakar dengan arang membara. Ini dia!



Restoran Unagi "Matsunoya" di kota Tsukuba, Prefektur Ibaraki

Foto bersama dengan Mantan Wakpres RI, Bapak Jusuf Kalla (pada tahun 2007)

Pada akhir bulan Mei tahun 2007 saya pernah hadir dalam acara silaturahmi antara Bapak 
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pada waktu itu dengan masyarakat Indonesia di Jepang yang
diselenggarakan oleh Japan-Indonesia Association atau Japindo.

Foto di bawah ini diambil pada waktu itu. Saya senang sekali karena beliau berhasil terpilih kembali sebagai Wakpres RI yang akan dipimpin oleh presiden terpilih Joko Widodo.



Berbagai media cetak maupun elektronik di Indonesia memberitakan bahwa pemerintah
baru menekankan bagaimana pentingnya pendidikan terutama "pengembangan kepribadian"
bagi para siswa-siswi maupun para guru di setiap jenjalng pendidikan di Indonesia.

Saya sangat tertarik dengan kebijakan tersebut, karena saya secara pribadi sebagai seorang motivator pendidikan dari Jepang pernah diberikan banyak kesempatan dalam
seminar/kuliah motivasi dan diundang sebagai pembicara dari Jepang di berbagai tempat
di Indonesia antara lainl Bandung, Temanggung, Tegal, Yogjakarta, Sumenep, Jakarta,
Pekanbaru dan Dumai. 

Indonesia yang begitu kaya akan sumber daya alam dan tetap maju terus ekonominya.
Hanya satulah, menurut saya secara pribadi, yang perlu ditingkatkan ialah "pengembangan
kepribadian" baik bagi para siswa-siswi maupun para guru yang seharusnya merupakan
harapan anak muridnya.

Seminar/Kuliah saya bertemakan "Pentingnya Membaca Buku, dan Menulis Buku Harian 10 Tahun".Harapan saya mudah-mudahan ada kesempatan lagi agar bisa berinteraksi dengan para siswa-siswi maupun para guru di Indonesia. Saya senang sekali berbincang-bincang
tentang masalah berbasis masa depan dengan berbagai lapisan masyarakat Indonesia. 

Ongkos penerbangan pp dari Tokyo-Jakarta saya yang tanggung, sedangkan biaya transportasi dari Jakarta ke tempat tujuan dan biaya akomodasi selamanya tolong
ditanggung oleh pihak panitia. Terima kasih sebelumnya.

Terakhir, sebuah foto yang saya tidak terlupakan saya muatkan di sini.


  1. Di Kediaman Resmi Duta Besar Indonesia untuk Jepang pada tahun 1959.
  2. Waktu itu saya berusia 20 tahun, dan mahasiswa jurusan bahasa Indonesia
  3. di Universitas Takushoku, Tokyo.


2014年7月26日土曜日

Obyek Wisata di Nagano, Kamikochi

Hari Minggu 20 Juli ini saya sempat ke Kamikochi, salah satu obyek wisata yang sangat
terkenal di Prefektur Nagano. Pemandangannya indah dan juga udaranya segar sekali.
Berikut beberapa foto yang diambil pada waktu itu.




Menikmati mandi hutan segar atau bahasa Jepangnya "Shinrinyoku"






Sungai Azusa







Nihonzaru (Monyet Jepang)




Seekor anak monyet yang masih bayi bersama ibunya




di dekat jembatan yang sangat terkenal dengan nama "Kappabashi"