2017年8月25日金曜日

Acara Peringatan Kemerdekaan ke-72 RI di Tokyo

25 Agustus 2017 di Imperial Hotel, Tokyo
Saya diundang oleh KBRI Tokyo.

Saya, Bapak dan Ibu Arifin Tasrif selaku Dubes RI
untuk Jepang dan Mr. Nishihira dari Okinawa
Foto ini telah diambil malam ini karena ada
bantuan dari Ibu Alinda, Kepala Bg. Pendidikan
KBRI Tokyo.


Tim Gamelan orang Jepang

Fashon Show Indonesia

Pisang dari Bali,
Katanya sudah diedarkan/dipasarkan di daerah Tokyo



Foto bareng Ibu Sari Dewi Soekarno






2017年8月11日金曜日

Semboyan untuk mengobarkan semangat pelajar SD/SMP

Paling tidak 3 hari seminggu saya lewat di depan pintu masuk
SD Yonan, kota Utsunomiya saat walking pagi 
selama k.l. satu jam

Pameo yang dicanankan oleh Dewan Pendidikan Pemkot
Utsunomiya ini menfokuskan pada 3 hal dasar bagi
pelajar SD dan SMP, yaitu

1. Memberi salam
2. Jangan lupa ambil sarapan
3. Belajarlah huruf Kanji dan menghitung

Semboyan ini berlaku untuk seluruh SD dan SMP di
kota Utsunomiya yang masing-masing berjumlah
70 SD dan 31 SMP.

Terima kasih atas perhatian Anda.
Katsujiro Ueno, Sekjen PPIT
11 Agustus 2017











2017年8月5日土曜日

Seminar 3B di Kelapa Gading, Jakarta

Pada tgl. 29 Juli 2017 saya diundang sebagai salah seorang pembicara
seminar yang berjudul 3B (Bugar, Bahagia, Hidup bertujuan/bermakna)
yang diselenggarakan oleh Panitia Sminar 3B Jayaperbangsa.
Lokasi seminarnya dibuka di Gd. STT REM, Kepala Gading, Jakarta Utara.

Saya sangat merasa senang bisa ikut serta seminar dimana saya sempat
menyampaikan pola pikir atau gaya dasar orang Jepang ttg Dotoku,
Ganbaru dan Ikigai. Untuk itu saya ucapkan banyak terima kasih
khususnya kepada Bapak Samuel dan Ibu Yanti yang mengundang saya.


Dalam acara tanya-jawab, seorang Australia bertanya kepada saya,
Kenapa Ueno-san senang sama Bungkarno?
Saya jawab, pada umumnya orang Jepang sangatlah menghormati
Presiden RI pertama, Ir. Soekarno. Memang ada kaitan erat dengan
salah seorang isterinya berasal dari negeri Sakura. Namun, bagi saya
khususnya pernah diterima oleh Bungkarno pada waktu saya masih
kuliah di universitas Takushoku Tokyo pada tahun 1959.

Perjumpaan saya dengan Bapak Soekarno ini tak terlupakan
dalam hidup saya selama ini. Saya diamanati beliau untuk menjadi
seorang Jepang yang menjembatani hubungan persahabatan Indonesia
dan Jepang. Pesanan beliau ini sampai sekarang dijadikan sebagai
nafkah batin bagi saya. Pada tahun 1981 saya membentuk
sebuah organisasi persahabatan bernama Perkumpulan Persahabatan
Indonesia Tochigi atau PPIT. Tgl. 9 Juli yang baru lalu PPIT 
menjelang HUT Ke-36. Saya selalu berusaha keras untuk 
meningkatkan hubungan persahabatan kedua negara melalui
kegiatan-kegiatan PPIT tersebut.
Saling menghormati dan saling percaya.

Selain itu, atas pertanyaan peserta Australia tersebut, saya menambahkan
bahwa tanpa Bungkarno NKRI yang sekarang tak mungkin terwujud.


Para peserta seminar.
Tampak Bapak Samuel, Ibu Yanti dan Bapak Wilson Lalengke


Foto bersama dalam acara pemberian cinderamata 
kepada narasumber


Kepada Bapak Samuel dan Ibu Yanti,
Atas segala perhatian dan kerjasamanya saya ucapkan
sekali lagi terima kasih. Mohon maaf bila ada kekurangan
atau kesalahan. Sampai ketemu lagi!

5 Agustus 2017
Sekjen Perkumpulan Persahabatan Indonesia Tochigi / PPIT
Katsujiro Ueno












Kunjungan ke SMK/SMA/SMP Kansai, Pekanbaru


                               (Dari Kiri) Bpk. Wilson Lalengke, saya dan Bpk. Syahfril


Disambut oleh ratusan siswa/siswi SMK Kansai 


Para guru SMA/SMP Kansai




(Dari kiri ke kanan)
Kepala SMK Kansai, Bapak Syahril, Bapak Wilson Lalengke, Saya dan
Kepala SMA/SMP Kansai









Kata sambutan dari saya



Pelajaran ttg "Keselamatan Kerja"
Tampak Bapak Wakil Kelapa Sekolah SMK Kansai
berbaju batik di sebelah kanan saya

Pesan saya: Kuasailah penulisan huruf Katakana dan Hiragana
sampai kunjungan saya berikutnya pada bulan November !!

Terima kasih atas segala perhatian Anda kepada saya.

Katsujiro Ueno
Sekjen Perkumpulan Persahabatan Indonesia Tochigi/PPIT
5 Agustus 2017