Motivator
Jepang Katsujiro Ueno berceramah
di
Tzu Chi dan SMK Kansai di Pekanbaru, Riau
Pentingnya
Membaca Buku dan Menulis
Buku Harian 10 tahun
Pada
tanggal 22 Januari 2013, motivator Jepang Katsujiro Ueno berceramah di depan
sebanyak 450 siswa/siswi SD dan SMP Tzu Chi, Cengkareng Jakarta tentang
pentingnya membaca buku keras-keras serta menulis buku harian 10 tahun yang
diterbitkannya pada Maret 2012. Menurut Katsujiro Ueno, “Pertemuan dengan buku
yang baik berpotensi mengubah hidup kita” dan “Menulis buku harian 10 tahun
sangat penting untuk merealisasikan impian atau cita-cita seseorang mulai dari
anak SD sampai orang dewasa. Katsujiro Ueno, sekjen Perkumpulan Persahabatan
Indonesia Tochigi (PPIT) menegaskan “Impian adalah titik awal dari keberhasilan”,
tetapi kalau tidak catat atau menulis tekadnya hal itu di buku harian,
cita-cita itu sangatlah sulit untuk merealisasikannya.
Katsujiro
menambahkan bahwa di dunia ini tidak ada orang yang sudah sukses tanpa membaca
buku dan menulis buku harian. Kenapa hal itu terjadi? Menurutnya, dengan adanya
kebiasaan membaca buku dan menulis buku harian 10 tahun, kita bisa mengenali
bagian lain dari diri kita sendiri. Dalam upaya mencapai citai-cita kita, tidak
boleh kita mencari cara gampangan seperti pola berpikir “Instan”. Harus kita
maju ke depan selangkah demi selangkah. Tetapkan target yang kongkrit, mau jadi
orang seperti apa nanti di 10 tahun mendatang? Bedanya manusia dan binantang
adalah bahwa manusia punya impian dan harapan di masa depan, sedangkan binatang
atau hewan tidak memilikinya. Kalau kita sebagai seorang manusia tidak memiliki
impian di masa yang akan datang, hal itu berarti sama dengan binatang atau
hewan” tuturnya.
Seminar
pendidikan di SMK Kansai, Pekanbaru,
Riau pada tanggal 26 Januari 2013
Sementara itu, Katujiro Ueno mengambil bagian dalam acara seminar
pendidikan internasioanl sebagai nara sumber dari Jepang bersama Prof. Dr.
Phillip dari Amerika di gedung guru Pekanbaru pada tanggal 28 Januari 2013.
Acara ini diselenggarakan oleh PGRI (Persatuan Guru Republik Indonesia) Cabang
Pekanbaru, Riau.
Katsujiro Ueno mengangkat tema “Meningkatkan Kualitas Guru, Guru
yang dihormati oleh anak siswanya, orang tuanya dan masyarakat”. Dalam ceramah
itu Katsujiro menggaris bawahi pentingnya meningkatkan “skill guru” yang
terdiri dari tiga pilar dalam membentuk katakter guru yaitu OJT (On the Job
Trainning) , Off-OJT dan SD atau Self-Development atau pengembangan diri. Tanpa
upaya guru untuk mengembangkan diri dengan cara membaca lebih banyak buku,
pembangunan karakter siswa-siswinya tak mungkin dikembangkan. Guru adalah
harapan anak-anak. Anak-anak senang kalau dipuji keunggulannya oleh guru.
Bagaimana kalau guru berusaha mencari keunggulan yang dimiliki anak didiknya.
Di dunia ini tidak ada anak yang tidak merasa senang setelah dpuji gurunya.
Menyinggung masalah “guru merasa bahagia pada saat bagaimana”,
Katsujiro Ueno menceritakan bahwa kalau guru Jepang merasa bahagia karena dia
terjun di bidang pendidikan yang memakai otak sebagai profesinya. Kedua, saat
guru melihat anak didiknya menerima sertifikat kelulusan dengan penuh rasa
bangga di upacara wisda. Ketiga adalah saat menerima surat yang ditulis tangan
oleh anak didiknya yang di dalam suratnya tertulis bahwa berkat bimbibinan
bapak/ibu guru, saya sudah sukses. Tanpa bapak/ibu guru, keberhasilan yang saya
rasakan sekarang tak mungkin terwujud. Inilah ketiga hal yang dirasakan merasa
bahagia oleh guru Jepang. Bagaimana kalau guru-guru di Indonesi? Berapa banyak
surat seperti itu sudah pernah diterimanya? Itulah pertanyaan Katsujiro Ueno
dalam seminar pendidikan internasional tesebut.
0 件のコメント:
コメントを投稿