2015年6月30日火曜日

Toko Shinoda, penulis kaligrafi wanita Jepang berusia 103 tahunDal

Diambil dari acara TV NHK pagi hari ini, 30-06-2015


Tadi pagi Selasa 30 Juni 2015 saya sempat menonton acara TV NHK yang memberitakan 
tentang hidupnya seorang penulis kaligrafi wanita Jepang, Toko Shinoda yang sekarang berusia 103 tahun.

Dalam bukunya yang saat ini sangat laris di Jepang, disebutkan bahwa atas pertanyaan 
apakah Ibu tidak merasa takut akan kematian, beliau menjawab "Jika saya berhenti
memikirkannya, sama sekali saya tidak merasa takut mati."

Beliau menambahkan bahwa saya sejak kecil membiasakan diri agar tidak berpikir terhadap
hal-hal yang tidak dapat diatasi dalam hidupnya.

Menurutnya, perasaan yang dirasakannya pada pagi hari ini jauh berbeda dengan perasaan
yang telah dirasakannya kemarin. Dengan kata lain, hari ini bukanlah lanjutan dari kemarin.
Beliau menekankan pentignya "bersyukur" terhadap segala sesuatu dan menyumbangkan
pengalaman dan pikirannya kepada orang lain.

Saya dapat belajar banyak dari acara TV NHK tersebut. Saya juga mau meniru apa yang
dikatakannya. 






mengairi sawah

Foto ini saya ambil tadi pagi ketika saya melewati sawah dalam rute jalan kaki yang saya
ceritakan kemarin (Walking Map di Distrik Sugatagawa). Waktu panennya pada bulan
Oktober.

Pemandangan sawah seperti yang di  bawah ini sangat membuat hati menjadi tenang dan
sangat enak untuk dilihat.




2015年6月29日月曜日

Walking map di distrik Sugatagawa, Utsunomiya

Berikut sebuah rute jalan kaki di distrik Sugatagawa, Utsunomiya, ibu kota Tochigi, Jepang.
Jarak rutenya sepanjang 3,63km, dan dibutuhkan waktu selama k.l. 45 menit dengan kecepatan normal.

Rute ini cocok sekali untuk berjalan kaki sambil melihat-lihat situs-situs bersejarah seperti
kuil Buddha terkenal, kuburan kuno, sungai Tsuruta dimana kita bisa melihat burung raja
udang atau dalam bahasa Jepangnya "kawasemi" dan lain sebagainya.



Walking Map ini dirancang oleh Divisi Promosi Kesehatan, Distrik Sugatagawa, Pemkot Utsunomiya.  Kalori yang dikonsumsi bagi yang berat badannya 60kg adalah 156 kcal, 
atau sama dengan mengkonsumsi sebuah roti kukus isi kacang merah.



2015年6月28日日曜日

Walking Map di Distrik Yonan, Kota Utsunomiya, Tochigi

Paling tidak 3 kali seminggu saya membiasakan diri melakukan kegiatan "walking" sesuai
dengan "Walking Map" yang diterbitkan oleh Bagian Promosi Kesehatan, Puskesmas,
Pemkot Utsunomiya. 



Rute jalan kaki tersebut 4,52 km jaraknya, dan dibutuhkan waktu k.l. 57 menit dengan
kecepatan biasa. Kalori yang dikonsumsi adalah 198 kcal.

Kita bisa menikmati perubahan keindahan alam yang berganti-ganti sesuai dengan
transisi musim di daerah ini. Ada SD, SMP, taman olahraga, sekolah tinggi kesehatan, sekolah mengemudi, stadion baseball, dan yang paling saya perhatikan dalam rute ini adalah saat saya naik tangga stasiun kereta sebanyak 41 langkah.

Orang bilang, manusia mulai melemah dari kaki. 

Tadi pagi juga (Minggu, 28 Juni 2015) saya melakukan walking sesuai dengan rute tersebut. Rasanya ketinggalan sesuatu kalau tidak melakukan kebiasaan walking ini.
Sama halnya bila tidak membaca koran pagi, sepertinya sudah ketinggalan jaman.


Festival bunga hortensia di kota Kanuma, Tochigi

Di kota Kanuma, Prefektur Tochigi yang terletak sekitar 15km ke arah Barat dari kota
Utsunomiya terdapat sebuah kuil Shinto yang kecil bernama Isoyama dimana sedang
dibuka festival bunga hortensia atau kembang bokor. 

Hari ini Minggu 28 Juni 2015 saya bersama isteri mampir sebentar di tempatnya.  Festival dibuka hingga pertengahan bulan Juli mendatang.








Pohon Cedar Dewa yang berumur 500 tahun lamanya
(ditanam pada sekitar tahun 1515)

Budidaya Mentimun dan Tomat di pekarangan kecil di rumah

Pemanfaatan pekarangan kecil di rumah saya

7 Juni 2015

Hasil panen mentimun pada hari Minggu 28 Juni 2015
Kelihatan tomat masih berwarna hijau saat ini.





2015年6月26日金曜日

Perkembangan perencanaan dan implementasi kegiatan minggu ini

Hari ini hari ke-6 setelah saya mulai menulis/mengisi Weekly Planning Notebook pada hari
Minggu 21 Juni 2015. Namanya perencanaan(planning) pasti selalu ada perubahannya di-
bandingkan dengan perencanaan semula.

Berikut adalah planning semula dan hasil implementasinya dalam kegiatan saya sejak
21/6 hingga hari ini tepatnya pukul 12 siang lewat sedikit Jumat 26/6 2015.

Dari hasil implementasi kegiatan saya ini dapat diketahui bahwa 

(1) Morning walking selama k.l. 1 jam (4.7km) dengan langkah kaki sekitar 7.800 langkah sudah
     dilaksanakan 3 kali padahal rencana semula 4 kali seminggu. 
(2) Berenang di kolam sudah 3 kali sesuai dengan rencana semula. Rasanya semakin bagus
     berenang gaya punggungnya.
(3) Untuk Minggu 21/6 jadi ke tempat pemandian air panas yang berlokasi di bagian utara Tochigi.
(4) Untuk Senin 22/6, tadinya menyusun kamus pada hari siangnya tetapi ternyata saya
     melakukan penerjemahan dari bahasa Indonesia ke bahasa Jepang dengan adanya permintaan
     dari teman saya secara mendadak.
(5) Untuk Selasa 23/6: lanjutan pekerjaan penerejemahan kemarin dan malamnya sudah saya 
     serahkan hasil penerejemahnya kepada pihak pemesan penerjemahan tersebut.
(6) Untuk Rabu 24/6: Berhubung cuacanya bagus maka saya mengubah rencana saya ke sebuah
     restoran belut yang terkenal di kota Sugito, Saitama, yang tadinya direncanakan pada hari
     Sabtu 27/6. Menurut ramalan cuaca besok(27/6) kurang baik, kemungkinan besar hujan.

Kesimpulan: Paling sedikit 3 kali seminggu khususnya setelah sarapan pagi, saya sudah terbiasa
berjalan kaki k.l. 1 jam dan juga 3 kali seminggu pergi berenang di kolam. Kedua kegiatan saya ini
sudah menjadi kebiasaan dalam kehidupan saya per minggu. Dengan kata lain, inilah rahasia
untuk memelihara kesehatan yang baik bagi saya.

Menulis dulu planningnya dan mengevaluasi/menilai bagaimana implementasinya untuk setiap
minggu. Memang hal ini mudah diucapkan tapi susah dilaksanakan. Waktu berlalu cepat sekali.
Ayoh, marilah manfaatkan waktu yang diberikan olehNya 24 jam sehari atau 169 jam per minggu.

Hidup kita adalah pilihan. Bebas memilih apa saja yang kita hendaki. Pilihan itu tidak perlu di-
paksakan oleh orang lain. Namun pilihan yang kita abmil itu harus ditanggungjawabkan diri sendiri.

Terakhir, saya yakin menulis/mengisi Weekly Planning Notebook ini besar sekali manfaatnya
bila dibandingkan dengan orang yang belum mencobanya. 

Bagi yang berminat, silahkan hubungi Bapak Wilson Lalengke, ketua umum Persatuan Pewarta
Warga Indonesia(PPWI). atau langsung ke saya Katsujiro Ueno dengan alamat email:
ueno821@peach.ocn.ne.jp                                             Terima kasih atas perhatiannya.



2015年6月20日土曜日

Contoh Pengisian Weekly Planning Notebook

Berikut rencana kegiatan saya untuk minggu ini dan minggu berikutnya.
Sebagaimana dapat diketahui dari sebuah contoh kegiatan saya seperti yang di bawah ini,
rencana (planning) saya untuk Minggu 28 Juni dan Sabtu 4 Juli mendatang saat ini belum ada kegiatan yang tetap, maka saya sudah menulis/mengisi "Belum ada rencana".



Sama sekali kita tidak perlu merasa malu dalam hal mengisinya karena ini kesemuanya
rencana untuk diri sendiri bukan untuk orang lain. Dengan adanya kebiasaan menulis
atau mengisi Weekly Planning Notebook ini, kita bisa mengenal siapa dirinya dan juga apa
tujuan hidup yang sebenarnya. Dengan begitu, Anda pasti akan berubah total pada saat
menjelang 52 minggu kemudian.  Semoga sukses !


2015年6月19日金曜日

Menulis Weekly Planning Notebook


Para trainee praktek Indonesia di PT. Kiyokuni, Ashikaga, Tochigi, Jepang
sangat rajin belajar dan bekerja. Hari ini Jumat 19 Juni 2015 merupakan
hari pertama bagi mereka dalam menulis dan menggunakan Weekly Planning Notebook.

Mereka adalah pengguna Weekly Planning Notebook yang pertama di antara
sekian banyak masyarakat Indonesia di Jepang. Mereka memiliki kesadaran akan
pentingnya menyusun rencana kegiatan sehari-hari atas dasar hitungan 
"52 Minggu adalah 1 Tahun".

Foto ini diambil oleh Katsujiro Ueno, penyusun Weekly Planning Notebook ini
pada hari Jumat 19 Juni 2015 saat pelajaran bahasa/kebudayaan Jepang.

2015年6月18日木曜日

Weekly Planning Notebook





Panduan Penggunaan "Weekly Planning Notebook"

Sejak hari Rabu 10 Juni hingga Senin 15 Juni 2015, saya menjadi pembicara
seminar motivasi bertemakan "Perlunya Perubahan Pola Pikir dalam Aktivitas Sehari-hari"
dalam kapasitas sebagai sekjen Perkumpulan Persahabatan Indonesia Tochigi (PPIT)
di Sumatera Barat antara lain di kota Pekanbaru, Bukittinggi dan Padang, serta
Universiatas Persada YAI, Salemba Faklutas Teknik di Jakarta.

Dalam seminar motivasi tersebut, saya fokuskan pada perlunya perubahan mindset 
khususnya membuat rencana (make planning) dengan hitungan "Mingguan" 
atas dasar "52 Minggu adalah 1 Tahun". Guna mengurangi kesulitan membuat rencana
kegiatan kita, dianjurkan kita menggunakan "Weeklu Planning Notebook" yang kami
sediakan. Satu halaman sudah diisi Hari mulai Min. s/d Sab. sedangkan
tanggal dan bulan, serta kegiatan pagi, siang dan malamnya dikosongkan.

Kita mengisi planning masing-masing untuk satu minggu ke depan 
sesuai dengan pada hari pagi, siang dan malam. 

Yang paling penting dalam menggunakan Weekly Planning Notebook ini
adalah bahwa jika planingnya belum ada, harus dicatat "belum ada".

Dengan adanya kebiasaan seperti tersebut di atas,
kita akan mulai sadar akan pentingnya waktu. 

Memang boleh juga, kita bikin planning per hari, tapi sering terjadi rencana itu gagal
karena adanya urusan/pekerjaan yang masuk secara mendadak. Tetapi, kalau memakai
"Weekly Planning Notebook" ini kegagalan tersebut dapat direalisasikan dalam salah satu
hari di dalam minggu itu. 

Bagi yang berminat, silahkan hubungi saya lewat email, atau
Bapak Wilson Lalengke selaku ketua umum Persatuan Pewarta Warga Indonesia / PPWI
di Jakarta. Harganya Rp.15.000 per buah. Terima kasih atas perhatian Anda semua.



2015年6月17日水曜日

Kunjungan saya ke Indonesia yang sangat mengesankan

Tadi siang Rabu 17 Juni 2015 saya sampai di rumah di kota Utsunomiya, Tochigi
dengan selamat. Sebelumnya saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada
pihak-pihak yang berkakitan dengan kunjungan saya ke Pekanbaru, Bukittinggi, Padang dan Jakarta khususnya Universitas Persada YAI, Salemba, Jakarta.

Di setiap kota-kota tersebut di atas, saya sempat bertemu dengan tokoh-tokoh masyarakat
setempat dan mendapatkan banyak masukan yang berharga bagi saya. 

Saya sudah membuat rencana kunjungan ke Indonesia lagi pada awal September mendatang.  

Mudah-mudahan kita bisa bertukar pendapat tentang tema yang berkaitan dengan "Rahasia
Guru Super", "Pentingnya  perubahan mindset" dan "Lomba berpidato dalam bahasa Jepang dengan bertemakan 'Persiapan saya menuju 10 tahun ke depan' ".


Bahasa Minagkabau "Tarimo Kasih Banyak"

Diambil oleh Bapak Wilson Lalengke, sahabat lama saya sejak tahun 2000


2015年6月16日火曜日

Katsujiro Ueno: Persiapkan generasi melalui perubahan mentalitas

Berikut ini adalah Kutipan berita dari Negeriku News - No.2-


Katsujiro Uero : Persiapkan Generasi Melalui Perubahan Mentalitas

Pendidikan
Kamis, 11/06/2015 - 17:35:12 WIB
Katsujiro Uero, pria paroh baya ini adalah Sekjen Perkumpulan Persahabatan Indonesia Tochigi (PPIT) Jepang. Katsujiro ini selain dari penterjemah bahasa Indonesia di negaranya, ia juga sebagai motifator dan telah banyak mengunjungi sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di Indonesia.

Khusus dinegeri Lancang kuning ini dan Kota Pekanbaru Katsujiro menyempatkan diri mengunjungi dua sekolah kejuruan yakni, SMK KANSAI dan SMK Tengku Muazzam Syah. Dalam kunjungan tersebut, Katsujiro memberikan motifasi kepada para pelajar dua sekolah tersebut.

Seperti pada Kamis (11/6), motifator dari Tochigi Jepang ini memaparkan bahwa dalam menjalankan hidup ini harus mempunyai tujuan. Untuk mencapainya kita haruslah selalu disiplin dan menghargai waktu.

""Tidak ada orang sukses yang tidak membuat rencana dalam hidupnya. Waktu sangatlah berharga bagi seorang yang ingin mencapai kesuksessan," ujar Katsujiro.

Disebutkannya, jangan selalu mengucapkan kata nanti. kata ini sangat membuat seseorang teledor dalam mencapai sesuatu, dan kata nanti ini tidak pernah berujung.

" kata nanti ini sangat bahaya, karna bisa nanti siang, nanti malam dan lainnya," ujarnya.

Terkait ini dua siswa SMK Tengku Muazzam Syah Loura dan Riki Martin mengatakan, mereka sangat bersyukur dan merasa bangga dengan kedatangan Katsujiro Uero yang juga Sekjen Perkumpulan Persahabatan Indonesia Tochigi (PPIT) Jepang itu.Karena menurut mereka juga bahwa motifasi-motifasi yang diberikan Katsujiro dapat memacu semangat mereka, dan apa yang dipaparkannya itu adalah suatu hal yang mudah untuk diucapkan akan tetapi sulit untuk dijalankan.

" Kita bangga atas kedatangan motifator Katsujiro ini, apa lagi materi-materi yang diberikannya itu sangat bermanfaat buat kita. Sekarang tinggal kitanya apakita mau menerapkan atau tidak," sebut Loura dan riki.


Loura dan Riki Siswa SMK Tengku Muazzam syah

Loura menambahkan, untuk sektakad ini banyak tehknologi yang prodauknya dari negara Jepang dan jika kita bisa menguasai bahasa tersebut tentu peluang kerja akan mudah kita dapat," ungkapnya.

Lain halnya dengan Riki. Riki lebih melihat kepada orientasinya pada masa mendatang. Jepang dikenal dengan negera Industri ,tanpa memiliki sumberdaya alam jepang bisa maju. Jika Indonesia memiliki sumber daya manusia yang setara dengan Jepang dan ditambah dengan sumber daya alam yang berlimpah, sudah bisa kita pastikan negara kita akan lebih makmur dari negara lainnya di Asia.

" Taksalah bila kita mempelajari bahasa dan pola pikir dari negara yang lebih maju dari kita, contohnya Jepang. tanpa ada dukungan dari sumber daya alam saja mereka bisa menjadi negara Industri. Ini tentu karena sumberdaya manusianya yang handal,"ujar Riki.(dy)

    

Motifator Jepang beri motifasi siswa SMK Tengku Muazzam Syah

Berikut adalah Kutipan berita dari Negeriku News 11-06-2015
Motifator Jepang Beri Motifasi Siswa SMK Tengku Muazzam Syah

Pendidikan
Kamis, 11/06/2015 - 16:27:54 WIB
Orang sukses selalu punya rencana yang kongkrit dan sangat menghargai waktu dalam menjalankan hidupnya. Inilah kata yang pertama diucapkan Katsujiro Ueno motifator dari Tochigi Jepang itu  dalam suatu pertemuan bersama para siswa Guru dan managemen SMK Sultan Muazzam Syah Binaan Kota Pekanbaru di Kampus sekolah tersebut Jalan Cut Nyakdien No.03 Pekanbaru Kamis (11/6).

Katsujiro memaparkan bahwa dalam menjalankan hidup haruslah mempunyai tujuan dan target-target yang ingin dicapai.  Sementara itu dalam mencapai target terseb, seseorang harus tetap melakukan efaluasi diri dan inovasi secara berkala dan berkesinambungan.

"Tidak ada orang sukses yang tidak membuat rencana dalam hidupnya. Waktu sangatlah berharga bagi seorang yang ingin mencapai kesuksessan," ujar Katsujiro dihadapan hadirin dengan bahasa Indonesia yang masih kental dialek Jepangnya.


Dalam pertemuan Siswa SMK Tengku Muazzam Syah Bersama Katsujiro Ueno motifator dari Tochigi Jepang.

Dikatakannya juga bahwa hidup ini seperti berlayar di tengah lautan. Jika kita berlayar tidak mempunyai suatu yang dituju dan tidak memiliki kompas penunjuk arah, maka waktu kita akan habis hanya dipermainkan ombak tampa dapat sampai ketujuan, sebutnya.

Untuk melatih agar kita terbiasa disiplin dan menghargai waktu dan mempunyai tujuan dalam menjalankan hidup, kita  harus membuat plening-plening yang dicatat pada buku agenda mingguan. Dengan demikian sebutnya, kita akan terbiasa disiplin dan menghargai waktu.

" ini salah satu kunci untuk mencapai kesuksesan. kita akan dapat melihat kembali kegiatan-kegiatan yang sukses maupun yang gagal dalam perjalanan waktu yang telah kita lewati. Artinya kita akan dapat menginovasikan agar gagalmenjadi sukses atau sukses menjadi lebih sukses," sebutnya.


Foto bersama Ketua umum PGRI Riau Dr.H.Syahril,S.Pd.MM, Katsujiro Ueno dan para siswa SMK Tengku Muazzam Syah.

Usai acara, Katsujiro mengatakan kepada negerikunews.com motifasi ini diberikannya kepada generasi pelajar Indonesia agar pada tahun 2035, sumberdaya manusia Indonesia sudah siap untuk memikul kemajuan bangsa ini.

" Saya memperkirakan pada 20 tahun mendatang ekonomi Indonesia akan mengalahkan Jepang. Dengan sumberdaya alam yang berlimpah ini harus diimbangi dengan sumberdaya generasi yang handal, ini kunci suatu negara bisa maju,"tegas Katsujiro (dy)  

2015年6月15日月曜日

Seminar motivasi di Universitas Persada Indonesia YAI, Faklutas Teknik

Hari Senin 15 Juni 2015:
   Seorang peserta seminar hari ini mengatakan bahwa dirinya sangat termotivasi dalam
   mengikuti seminar saya. Mendengar komentar seperti itu, saya betul-betul merasa senang
   dan bangga sekaligus semakin bertambah semangat untuk berusaha lebih giat lagi demi
   peningkatan pengembangan diri menuju ke depan. Terima kasih dan sampai jumpa!











Sekali lagi, terima kasih dan sampai jumpa !








2015年6月13日土曜日

Kegiatan saya di Bukitinggi dan Padang

Tgl. 12 Juni 2015:
STKIP Sunnah Wal Jamaah, Bukitinggi
Ada rencana datang lagi ke sekolah ini pada September mendatang.

Tgl.13 Juni 2015:
SMK Ohuafa Nusantara Padang (Sekolah Gratis)

Bapak Wilson Lalengke, ketua umum PPWI melakukan Seminar Internnasioanl
dan Pelantikan Dewan Pengurus PPWI daerah Sumatera Barat.

Selanjutnya, saya mengikuti seminar motivasi sebagai pembicra 
dengan judul
"Perlunya Perubahan Pola Pikir dalam Kegiatan Sehari-hari"


Seminar ini diikuti pula mahasiswa/siswi IAIN IMAM Bonjol dan
Universitas BungHatta



Foto bersama para anggota PPWI Sumatera Barat

Besok saya bersama Bapak Wilson Lalengke terbang ke Jakarta.
Selamat jalan Bukitinggi dan Padang. Sampai jumpa lagi!








Saya suka foto ini !!


12 Juni 2015, saat seminar motivasi di SMK Sulthan Muazzam Syah, Pekanbaru

2015年6月11日木曜日

Seminar motivasi di Pekanbaru, 10/Juni dan 11/Juni 2015

Selasa 9 Juni 2015


 Bersama Bapak Wilson Lalengke (saat menuju ke Pekanbaru) 
 di Bandara Soekarno-Hatta

"Weekly Planning Notebook" yang saya, Katsujiro Ueno susun
berdasarkan dengan hitungan "52 Minggu adalah 1 Tahun" 

Rabu 10 Juni 2015 
          Seminar motivasi berjudul "Perlunya perubahan pola pikir dalam aktivitas sehari-hari"
          di SMK Kansai, Pekanbaru.








Kamis 11 Juni 2015
         Motivative Seminar di SMK SMP di Pekanbaru dengan tema yang sama di atas.






Kesan saya selama dua(2) hari di Pekanbaru
"Weekly Planning Notebook" tersebut sangat berguna bukan hanya 
untuk kaum muda tetapi juga seluruh lapisan masyarakat di Indonesia.
   
Besok kami (Bapak Wilson Lalengke dan saya) ke Padang melalui Bukittinggi lewat darat.