tema seminar yang akan saya angkat di Indonesia minggu depan di Pekanbaru, Padang
dan Jakarta. Beliau fokuskan pada tema yang terkait dengan fislsafat hidup
bangsa Jepang utk membina karakter bangsa Indonesia. Silahkan baca sampai tamat.
Tambahan:
Jepang, negara dg filsafat hidup program Prefrontal
a. Membina hidup
sehat :
1. Membatasi
makanan berlemak & gula, banyak makan sayur – buah dan ikan laut
2. Makan hanya
hingga 80 % kenyang (hara haci bu) & tak boleh ada makanan tersisa
3. Dibina olahraga
teratur
4. Dibina
kebersihan (membuang sampah menurut jenisnya) dan memelihara lingkungan sehat (banyak
pohon)
5. Dibina budaya
tertib a.l. lalu lintas, hingga jarang kemacetan & KLL
6. Dibina
memaksimalkan penggunaan tanah, sehingga hasil pertaniannya tinggi, meski
kondisi alam miskin
b. Membina
efisiensi dalam pekerjaan dan saling tolong-menolong :
Dibina kerja dalam kelompok utk saling
melengkapi
dan tak ada jurang pemisah atasan – bawahan
c. Membina Kehidupan
lansia : sehat, umur panjang dan berguna
1. Penyakit PTM
sangat rendah – kematian akibat peny jantung terendah dari negara maju
2. Karsujiro Ueno
: yg diangkat pres Sukarno sbg wakil Jepang – Indo & tiap tahun ke Indo sbg
motivator di bidang pendidikan, mengajukan Dairy for 10 yrs -> membuat
planning, evaluasi, review & ubah strategi agar target lebih berhasil
3. Dr Shigaeki
Hinohara 101 th, hingga kini masih membuat planning & motonya : Hidup
hendaklah selalu berbagi & jangan berlebihan meng-gumpulkan harta yg tak
dapat dibawa mati
4. Survey karakter
bangsa Jepang 2014 :
+ 45 % bangsa
Jepang ingin jadi orang yg berguna bagi masyarakat dlm pelbagai bentuknya
+ Jumlah orang
egois mengalami penurunan (59 % menjadi 42 %)
+ Atas pertanyaan
bila anda dilahirkan kembali, 83 % menjawab ingin jadi bangsa Jepang lagi !
d. Contoh
kehidupan di Jepang yg sering dilanda bencana alam :
Akibat gempa besar
di Timur Laut Jepang, orang mengungsi di gedung SD, meski tak ada listrik,
namun semua bisa antri dg sabar utk jatah makanan, tak ada yg menyerobot atau
menjarah rumah kosong, semua merasa senasib & berbudaya tertib & tenang
!
Pada saat ini
Singapore sedang membina Singapore Kindness Movement utk meningkatkan
Graciousness index – yang juga menuju ke program Prefrontal.
Kesimpulan :
I. Kehidupan dg
pola Prefrontal akan menuju ke Kehidupan Eudiamonik, yaitu kehidupan bermoral –
berguna bagi orang lain, lingkungan – alam dan Penciptanya, sehingga berkenan
pada Penciptanya.
Kehidupan dg pola
Limbik akan menuju ke Kehidupan Hedonistik – Egoistik, yaitu kehidupan tak
bermoral yang akan menuju kehancuran diri sendiri, orang sekitarnya dan
lingkungan – alam dan tak berkenan pada Penciptanya.
II. Pengendalian
Prefrontal pada Limbik dapat di-interupsi / diganggu oleh obat – narkoba,
alkohol dan stress (Ref : The Limbic Syst – Theory of Addiction and the
Prefrontal Cortex)
+ Adiksi dapat
berupa adiksi makanan enak, pornografi, berjudi, merokok, narkoba & obat
+ Ada 4 tingkat
adiksi :
1. Ringan : there
is a profound recurring urge (idea) to repeat the experience
2. Sedang : the
urge becomes greater than any other urge & becomes the primary urge
3. Berat : it is
automatic (requires no trigger)
4. Sangat Berat : It
is incurable (irreversible)
Sebagai akibat
gangguan tadi dapat berupa :
a. Gangguan pada sist
Limbik : stress, depresi, berpikir negatif, hilang motivasi, gangguan tidur
& nafsu makan, malas bergaul (social isolation)
b. Gangguan pada Prefrontal berupa : gangguan
perhatian, tidak tekun, mudah lepas kendali, hiperaktif, tak dapat mengatur
waktu, sering menunda pekerjaan, tak dapat membuat perencanaan, mudah lupa, tak
dapat melakukan penilaian, gelisah & sering membohong
III. Upaya
memperkuat Prefrontal cortex :
1. Makanan sehat :
sayur – buah & ikan laut (Mediteranean diet)
2. Olahraga
3. Meditasi
4. Volunteering
& sosialisasi (bantu membina generasi muda)
5. Cukup tidur
6. Express
Gratitude – Hitunglah berkatmu
7.Brain training
games (permainan latihan otak)al. Lumosity
8. Curiosity &
Creativity (use it or loose it) – membina hobi & kreativitas
IV. Beberapa
contoh Kehidupan Hedonistik :
a. Ingin kaya dg
mudah : penipuan, korupsi, pencurian
b. Akibat rokok : jumlah
perokok Indo 10 X penduduk S’pore, orang miskin, makin miskin, penyakit pada
umur produktif (kanker dsb) &
membebani ekonomi (Kompas 29/5) –> upaya : naikkan harga rokok spt diluar
negeri (SP 30 Mai ’15), di Tiongkok : UU
larangan merokok ditempat umum 1 Juni ‘15
c. Narkoba :
separuh lapas isinya orang narkoba, lapas sbg pasar narkoba – PBB : Indo salah
satu jalur utama dalam penyelundupan Narkoba & akibat Narkoba : gg jiwa –
otak, peny hepatitis & HIV akibat jarum suntik, mencuri uang krn adiksi
d. Tidak disiplin
di jalan -> kemacetan dan KLL
e. Makan enak
(manis, lemak, gorengen, soda – siap saji dsb) – PTM merajalela pada lansia
V. Solusi :
1.Hasil penelitian
pada mereka yg hidup dg pola Hedonistik (H) versus Eudaimonik (E) :
+ Pola Hidup E
akan menaikkan aktivitas gen antibody & menurunkan aktivitas gen peradangan
30 % -> Hidup sehat & bahagia
+ Pola hidup H
menurunkan aktivitas gen antibody & menaikkan gen peradangan 20 % seperti
pd keadaan stress & depresi -> menimbulkan risiko peny jantung, kanker
dan Alzheimer –
Ref : + Having a
purpose in life makes gene expression healthier – Rhys Baker, 2013
+ Cultivating
Purpose : Why doing Good is Better Than Feeling Good - Barbara Fredrickson - penelitian selama 20
th, 19 June, 2013.
2. Membina hidup
sehat utk mencegah PTM dg program CDSMP – Stanford : Chronic Disease Self-Management
Program yg akan dikerjakan oleh Dokter Keluarga (Family Physician) – bila
berhasil baik, maka biaya pengobatannya menjadi hanya 25 % dari pembiayaan pada
umumnya, sehingga akan sangat membantu BPJS.
3. Penghayatan
mendalam Filosofi Pancasila dg pola Prefrontal.
Inti Pancasila :
•
Ketuhanan Yang Maha Esa
•
Kemanusiaan yang adil dan
beradab
•
Persatuan Indonesia
•
Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permuswaratan / perwakilan
•
Keadilan sosial bagi seluruh
rakyat Indonesia
Filsafat
hidup pancasila tidak berbeda dg filsafat hidup Jepang (Ikigai dan Doutoku)
-> membina manusia berbudi luhur atau bermoral tinggi. Bedanya terletak pada
kesungguhan penghayatannya. Mereka ber-motivasi tinggi untuk melaksanakannya,
sedangkan di kita lebih bersifat santai, achirnya kebablasan menjadi hanya
Retorika saja (Kompas 1 Juni ’15) & laporan dari DetikTravel 27/5 2015 :
menurut orang Jepang : Kalian Orang Indo terlalu santai !
Padahal Anugerah Pencipta berupa Prefrontal Cortex
memberi kita kemampuan luar biasa utk Menata Hidup menjadi Manusia Ber-moral & Berguna bagi Sesama.
Orang Jepang telah mengambil
kesempatan ini yg nampak dalam :
1. Menambahkan Gambaru dalam
filsafat hidupnya, yaitu bekerja harus bertekun hingga titik darah penghabisan
2. Membina hidup dg penataan -
planning : seorang anak umur 10 sudah harus membuat target hidup - profesi 10
th mendatang dan ia harus menata dg tekun hidupnya menuju target tersebut &
tak ada yang bercita-cita menjadi kuli (TKI)
3. Membina filsafat hidup secara
mendalam, yaitu teori dan prakteknya, yg harus dibina ortu bersama guru dalam
masyarakat
4. Setiap persoalan yg timbul
dibahas wali kelas dan dicarikan solusinya
5. Hukuman bukan berupa fisik, tapi
membaca dan membuat ichtisar suatu buku
6. Pak Ueno telah mengajukan buku
harian 10 th – Dairy for 10 yrs, dg maksud mengadakan analisis, evaluasi,
perubahan strategi agar target dapat dicapai dg lebih efisien
7. Pembinaan karakter, disiplin
termasuk menata waktu, kesehatan & etos kerja yg tak ego membuat mereka
sehat, bahagia dan berguna (hidup berkualitas) hingga umur uzurdan negara mereka
cepat sekali berkembang menjadi negara adidaya stlh hancur akibat perang dunia
kedua.
8. Pd survey 2014 : terdapat penurunan
orang egois & 83 % ingin dilahirkan kembali sbg orang Jepang berguna bagi
orang lain
Pertanyaan kini
apakah kita bisa melakukannya ?
Saya kira, pasti
bisa asal kita bersama mau mengubah pola hidup kita ! Karena anak muda kita
banyak sekali yang pandai dan berbakat !
Hendaklah para
Pembina negara kini membantu generasi muda dg membuat strategi menata agar
anugerah sang pencipta ini bisa dipergunakan dg sebaik-baiknya. Dengan bantuan
para pendidik, psikolog dan para ahli di bidang lain kita dapat saling mengisi,
agar bisa kita bisa mempertanggung – jawabkannya kembali pada sang Pemberi.
Mudah mudahan
program Prefrontal atau Eudaimonik ini dapat mem-bantu Revolusi Mental yang
sedang berjalan, agar negara kesatuan Indonesia yang adil dan makmur bisa cepat
tercapai !
0 件のコメント:
コメントを投稿