Selamat tengah-malam menjelang-pagi Ueno San,
Waah isi seminar di Garutnya sangat sangat menginspirasi: "Pentingnya membaca dan menulis buku harian - mau menjadi apa dalam 10 tahun mendatang?"
Salah satu yang dipaparkan Pak Ueno adalah bahwa proses kehidupan seorang manusia bisa dipilahkan ke dalam masa per-sepuluh-tahun-an: 10, 20, 30, 40, dan seterusnya. Usia sampai menjelang 40 adalah usia belajar dan kerja keras. Usia di atas 40 adalah usia di mana kita menikmati hasil dari jerih payah sebelumnya, atau merasakan kesengsaraan akibat kemalasan sebelumnya. Wah pikiran saya jadi melayang ke masa silam saya, yang bisa diringkas seperti berikut:
- (MASA BELAJAR NYAMBI BEKERJA - 5 sampai 29 tahun) Biasanya masa belajar orang Indonesia adalah dari usia 4/5 tahun (Taman Kanak-Kanak) sampai 22/23 tahun (lulus Sarjana). Karena berbagai sebab, masa belajar saya molor: saya lulus sarjana umur 29). Saya sudah bekerja ketika masih kelas 3 SMP (usia 15). Pekerjaan pertama saya adalah kerja apa saja asal halal: kuli air, kuli pasir, kuli bangunan, dll. Lulus SMA (usia 19) saya tidak melanjutkan kuliah karena tidak punya uang. Saya bekerja sebagai kuli di berbagai pabrik: kuli pabrik sepatu, tukang pel pabrik, tukang kupas ketela di pabrik mie instan, dan sebagainya. Sebagian upah dari pekerjaan sebagai kuli tersebut saya tabung sampai akhirnya 2 tahun kemudian (usia 21) saya mengambil kuliah vokasi diploma 2 perhotelan dan pariwisata (PP). Dalam kuliah PP inilah, saya mulai bisa berbahasa Inggris, dan kemampuan bahasa Inggris saya saya gunakan untuk bekerja sebagai guru privat bahasa Inggris dan
penerjemah. Baru setahun kuliah PP, sambil tetap bekerja sebagai guru privat dan penerjemah, saya mengambil kuliah dengan jenjang lebih tinggi, yaitu diploma 3 (D3) bahasa Inggris (usia 22). Lulus D3, saya melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi lagi, yaitu S-1 Sastra Inggris (usia 25). Baru pada usia 29 saya lulus Sarjana Sastra Inggris. Jadi masa belajar saya lamaaa sekaliii karena ya itu tadi: sejak kelas 3 SMP harus nyambi kerja.
- (MASA BEKERJA DAN BELAJAR UNTUK KARIR- usia 29 sampai 43) Mulai usia 29 saya bekerja di Pusat Bahasa Universitas Sebelas Maret (UNS). Mulai usia 31 saya bekerja sebagai dosen di program pendidikan bahasa Inggris UNS. Sejak 2004, sambil tetap bekerja sebagai dosen UNS, saya memulai studi lanjut. Tahun 2004 saya mengambil kuliah S-2 (magister). Tahun 2008 saya memulai kuliah doktoral. Sampai sekarang usia 43 kuliah doktoral saya belum selesai.
Semoga awal 2014 nanti kuliah doktoral saya selesai, sehingga saya segera bisa menikmati hasilnya, yaitu yang pertama ketenteraman hidup, dan kedua, syukur-syukur, rejeki kesejahteraan.
Kalau saya amati, jalan hidup saya (masa belajar nyambi kerja (usia 5 sampai 29 tahun), masa belajar dan bekerja untuk karir (usia 29 sampai 43), dan, semoga, usia menikmati hasil dari kerja keras (usia 43 dan seterusnya), kok ya sangat cocok ya dengan yang dipaparkan Ueno San. Memang jumlah tahun per masanya tidak sama, tapi yang saya lakukan atau alami dalam setiap masa tersebut secara prinsip sama dengan pembagian yang dijelaskan Ueno San, yaitu masa belajar, masa bekeja keras, dan masa menikmati hasil.
Setelah membaca penjelasan Ueno San tentang pembagian masa kehidupan, saya jadi tambah-tambah semangat untuk selalu berjuang untuk mencapai kehidupan yang lebih baik.
Saya juga sangat setuju dengan apa yang Ueno San sampaikan tentang pentingnya membaca dan menulis buku harian. Yang membuat seseorang bisa menggerakkan dirinya sendiri adalah membaca. Yang membuat seseorang bisa menggerakkan orang banyak adalah menulis. Oleh karena itu, Ueno San, sekarang ini, detik ini, saya menulis melalui surel ini, menerapkan ajaran Sang Guru Ueno. Semoga tulisan saya ada manfaatnya, walau sedikit. Terima kasih banyak, Pak Ueno, telah mengundang saya membaca blog Ueno San; isinya begitu membuka pikiran dan memacu semangat berkehidupan.
Salam hormat dari seorang murid,
Dwi (sekarang masih di Canberra; Insya Allah Februari nanti saya pulang ke Ngawi, Jawa Timur, Indonesia)
From: KATSUJIRO UENO <ueno821@peach.ocn.ne.jp>
To: Dwi Elyono <dwi_elyono@yahoo.com>
Sent: Saturday, 14 December 2013 2:05 PM
Subject: silahkan baca ya
Dwi san
Silahkan baca blog saya dan tautan berikut ini.
http://www.blogger.com/blogger.g?blogID=5627992048656981045#editor/target=post;postID=8140354151175053226;onPublishedMenu=allposts;onClosedMenu=allposts;postNum=0;src=postname
Terima kasih.
Katsujiro Uenohttp://katsujiro-ueno.blogspot.jp/
From: Dwi Elyono
Sent: Monday, October 01, 2012 3:22 PM
To: KATSUJIRO UENO
Cc: Dwi Elyono
Subject: Re: semina di Sumenep
Selamat siang Ueno San,
Terima kasih sekali Ueno San, informasi seminarnya. Wah asyik sekali ya, Ueno San akan menjadi penyaji dalam seminar di Sumenep tersebut. Topiknya menarik sekali, bagaimana menjadi guru yang baik dengan cara menciptakan pembelajaran yang menginspirasi. Pengalaman Ueno San bertahun-tahun menjadi pendidik pastilah sangat bermanfaat bagi kami, khususnya para pendidik di Sumenep. Andai saya sudah di Indonesia, pasti saya akan datang ke seminar tersebut.
Omong-omong, saya pernah jalan-jalan ke Sumenep. Sumenep sangat menarik. Orang Sumenep bahasanya halus. Terkait dengan bahasa orang Sumenep yang halus ini, mungkin perbandingannya, kalau di Madura itu orang Sumenep, kalau di Jawa Tengah/Jawa Timur orang Solo . Di kota Sumenep ada kraton dan masjid kuno. Arsitekturnya eksotis, sangat indah. Pantai-pantainya (di sebelah utara Sumenep) sangat indah; pantai Slopeng dengan bukit-bukit pasir putihnya; dan pantai Lombang dengan cemara-cemara udangnya yang teduh. Kraton, masjid kuno, dan pantai-pantai tersebut wajib dikunjungi, Ueno San. Sedang saya yang di sini cuma bisa membayangkan ;-)
Selamat berseminar di Sumenep, Ueno San. Salam hangat dari Canberra,
Dwi
From: KATSUJIRO UENO <ueno821@peach.ocn.ne.jp>
To: Dwi Elyono <dwi_elyono@yahoo.com>
Sent: Monday, 1 October 2012 3:51 PM
Subject: semina di Sumenep
Selamat siang, Dwi san
Silahkan buka dan baca filenya ya, Dwi san
Katsujiro Ueno
http://katsujiro-ueno.blogspot.jp/
0 件のコメント:
コメントを投稿